Minggu, 12 Februari 2012

PENERAPAN TIK


PENERAPAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA TINGKAT SMA

A.    Pendahuluan
Kondisi dunia telah berubah dan kian banyak hal baru bermunculan. Masa kini manusia hidup dalam era informasi global. Dalam era informasi ini, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden & Voss, 1999). Berbeda halnya dengan masa-masa sebelumnya yang masih memanfaatkan benda-benda alam disekitarnya yang bersifat apa adanya. Namun kini, manusia berlomba-lomba untuk mengintegrasikan TIK dalam semua aspek kehidupan untuk membangun dan membudayakan masyarakat yang berbasis pengetahuan agar mampu bersaing dalam era global.
Perkembangan teknologi terutama teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan, sesungguhnya bisa dimanfaatkan untuk memberikan dukungan terhadap adanya tuntutan reformasi dalam sistem pendidikan. Pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasik TIK baik yang bersifat off-line maupun on-line, bisa dimanfaatkan sebagai media ajar yang mampu meningkatkan kualitas KBM di dalam kelas.
Dalam kebijakan nasional, TIK menjadi kunci dalam 2 hal yaitu (1) effisiensi proses, dan (2) memenangkan kompetisi. Demikian juga dengan lembaga pendidikan (sekolah). Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Hal ini menyebabkan sekolah dituntut untuk mampu menghasilkan SDM-SDM unggul yang mampu bersaing dalam kompetisi global ini. Peningkatan kualitas dan kemampuan siswa dapat dilakukan dengan mudah, yakni dengan memanfaatkan media berbasis TIK sebagai akses untuk mencapai tujuan pembelajaran. Upaya ini dapat dilakukan dengan memasukkan TIK sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran pada sekolah.
Sebagaimana yang tampak di lapangan, banyak sekolah-sekolah yang saling bersaing dalam meningkatkan mutu pendidikannya dengan menawarkan beberapa fasilitas belajar yang berbasis TIK untuk menarik kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tersebut seperti penyediaan berbagai macam media audio-visual hingga fasilitas laboratorium.
Sekolah tingkat menengah atas (SMA) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang cukup banyak memanfaatkan fasilitas belajar dengan menggunakan media TIK, karena dalam jenjang pendidikan tersebut siswa-siswi dituntut untuk memahami bagaimana cara pemanfaatan ilmu pengetahuan dalam kehidupan praktis hingga mampu bersaing di zaman yang serba teknologi ini.   Menghadapi abad ke-21, UNESCO melalui “The International Commission on Education for the Twenty First Century” merekomendasikan pendidikan yang berkelanjutan (seumur hidup) yang dilaksanakan berdasarkan empat pilar proses pembelajaran, yaitu: Learning to know (belajar untuk menguasai pengetahuan), Learning to do (belajar untuk menguasai keterampilan), Learning to be (belajar untuk mengembangkan diri), dan Learning to live together (belajar untuk hidup bermasyarakat). Untuk dapat mewujudkan empat pilar pendidikan di era globalisasi informasi sekarang ini, para guru sebagai agen pembelajaran perlu menguasai dan menerapkan TIK dalam pembelajaran di sekolah, khususnya pembelajaran pada murid tingkat SMA. Sebagai contoh,  pemanfaatan media audio-visual tentang alat pencernaan makanan hingga pendeskripsian proses pencernaan makanan tersebut dari awal sampai akhir dalam mata pelajaran Biologi. Pemaparan secara lebih real mampu membantu untuk memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan hingga mereka pun dapat memahaminya secara lebih sempurna.

B.     Pembahasan
1.      Penggunaan Ragam Media TIK dalam Pembelajaran di SMA
Memasuki abad ke-21 teknologi dan informasi berkembang semakin pesat. Hal tersebut terjadi akibat ditemukannya rekayasa material mikroelektronika. Dengan ditemukannya mikroelektronika tersebut, perilaku dan aktivitas manusia saat ini menjadi bergantung pada teknologi informasi dan komunikasi begitu pula dalam dunia pendidikan.
Kehadiran TIK dalam pendidikan mampu membantu peran guru di kelas untuk menyajikan materi dengan lebih inovatif dan menarik. Jika dibandingkan dengan metode guru yang memaparkan materi secara monoton, penggunaan TIK sebagai media pentransfer informasi mampu menarik perhatian siswa lebih banyak dan lebih mudah untuk bisa dipahami oleh mereka.
Media sederhana seperti kapur dan papan tulis dinilai kurang efektif dalam memberikan penggambaran secara sempurna dalam proses transfer ilmu kepada para si terdidik, karena terkadang konsep yang mereka terima tidaklah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh guru. Salah satu kasus pada mata pelajaran Biologi, sering kali guru tidak mendeskripsikan materi yang diberikan secara sempurna. Misalnya ketika guru akan memaparkan tentang materi alat pencernaan hingga proses pencernaan makanan di dalam tubuh manusia, banyak sekali siswa yang merasa kesulitan untuk dapat memahami proses tersebut di dalam tubuh secara sempurna, bahkan kerap kali timbul kekeliruan..                  Terkait dengan masalah di atas, teknologi dan informasi mencakup semua media atau alat yang mungkin dapat digunakan untuk menyajikan informasi dan latihan misalnya; televisi, laboratorium bahasa, dan macam-macam media proyeksi lainnya. Jika sang guru mensiasatinya dengan memanfaatkan media audio-visual, maka siswa dapat menyaksikan semua proses yang terjadi di dalam tubuh secara lebih real dan mudah dipahami, bahkan mampu mengingatnya secara lebih mudah.

2.      Implikasi TIK dalam Mata Pelajaran Biologi di SMA
Kemunculan TIK dalam mata pelajaran Biologi di SMA mampu memberikan dampak positif untuk para siswa, sehingga TIK mengambil peran yang sangat luar biasa di dalam mendukung terjadinya proses belajar dalam lingkup Biologi antara lain adalah sebagai berikut:
·      Active; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar Biologi yang menarik dan bermakna.
·      Constructive; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan Biologi yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya.
·      Collaborative; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.
·      Intentional; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
·      Conversational; memungkinkan proses belajar Biologi secara inheren merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar jam pelajaran.
·      Contextualized;  memungkinkan situasi belajar Biologi diarahkan pada proses belajar Biologi yang bermakna (real-world) melalui pendekatan ”problem-based atau case-based learning”.
·      Reflective; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar Biologi itu sendiri.


3.      Keefektifitasan TIK dalam Pembelajaran Biologi di SMA
Penerapan TIK dalam pembelajaran Biologi di SMA dinilai mampu memberikan angin segar di dalam mempermudah guru untuk menyampaikan materi di kelas. Selain itu, manfaat yang diperoleh siswa pun tidak sedikit diantaranya adalah:
·      Efektif dan efisien. Penggunaan TIK memberikan kemudahan bagi siswa dalam proses pemerolehan ilmu serta keterjangkauan waktu dan biaya.
·      Optimal. Penggunaan TIK menjadikan proses pembelajaran lebih bernilai, jika dibandingkan dengan tanpa menggunakannya.
·      Menarik. Penggunaan TIK akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih besar bagi siswa serta membuat suasana belajar lebih fun.
·      Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar. Penggunaan TIK diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas pelajar secara maksimal, bahkan mampu membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya terutama dalam mata pelajaran Biologi yang sering menjadi momok menakutkan di kalangan para siswa di sekolah.

C.    Penutup
Berdasarkan perkembangan dan kemajuan teknologi masa kini, TIK dinilai memiliki efek yang positif bagi manusia dalam meningkatkan kualitas kehidupan terutama dalam bidang pendidikan, dengan kemunculan TIK dalam dunia pendidikan mampu mempermudah proses KBM yang merupakan cakupan dalam bidang pendidikan. Dengan TIK informasi dapat dikemas dalam bentuk yang lebih simpel dan praktis hingga membuat proses KBM lebih efektif dan efisien.
TIK merupakan kreasi inovatif yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan bagi guru dan siswa dalam proses transfer ilmu dan informasi di dalam kelas. Bahkan dengan TIK, minat siswa dalam belajar pun dapat ditingkatkan kembali terutama dalam pembelajaran Biologi yang sebelumnya sering dihindari oleh siswa karena materinya yang dinilai cukup sulit bagi mereka.

D.     
Daftar Pustaka

Anas, Muhammad dkk. Pemanfaatan Teknologi Infomasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran di Provinsi Sulawesi Tenggara. http://directory.umm.ac.id/tik/MuhammadAnas_PemanfaatanInformasidanKomunikasi(TIK).pdf. Diunduh: 20/01/2012.

Noni, Nurdin. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pendidikan. http://blog.unm.ac.id/nurdinnoni/files/2010/04/Modul-1.pdf. Diunduh: 20/01/2012.

Siskarini, Diana Eka. Peranan Teknologi Informasi Sebagai Media Pembelajaran Biologi. http://semilirsenja.blogspot.com/2010/03/teknologi-informasi-sebagai-media_03.html. Diunduh: 21/01/2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar