Saat ini dunia pendidikan kita tengah marak-maraknya mensosialisasikan dan mencoba menerapkan kebijakan baru yang disebut dengan "kurikulum 2013". Pembuatan Kurikulum 2013, berawal dari banyaknya orang yang mengeluh kalau anak-anak saat ini tidak memiliki keterampilan. Pendidikan di Indonesia baru mengantarkan mereka pada pencapaian tahap pengetahuan.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan,
Kurikulum 2013 lebih menekankan praktik daripada hafalan. Sebab selama
ini, anak-anak banyak terbebani hafalan, yang malah kurang meningkatkan
kreativitas.
Sebagai contoh akibat kurikulum sebelumnya yang banyak hafalan, kata
Musliar, di antaranya anak-anak mungkin banyak yang nilai ujiannya
sembilan untuk bahasa Inggris. Namun saat mereka disuruh bicara dengan
bahasa Inggris mereka tidak bisa.
Melalui penerapan kurikulum 2013, pemerintah berusaha meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif dan afektif. Dalam kurikulum tersebut anak dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Makanya,dalam Kurikulum 2013 ini, anak-anak akan lebih
banyak diminta menjalankan aktivitas dari pada hanya menghafal. Sehingga mereka bisa memiliki ketrampilan yang sesungguhnya seperti bisa berbicara bahasa Inggris maupun membuat kue sungguhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar